Liputan6.com, Jakarta - Miliarder sekaligus pendiri Microsoft Bill Gates mengatakan, dirinya tidak berinvestasi pada Bitcoin. Hal ini diungkapkannya dalam sebuah live chat melalui aplikasi audio Clubhouse.
Kepada host Andrew Sorkin, Bill Gates mengaku ia lebih memilih untuk berinvestasi pada perusahaan yang membuat produk. Misalnya adalah perusahaan vaksin malaria atau campak.
Mengutip BBC, Senin (1/3/2021), miliarder Bill Gates mengatakan, dia tidak memilih investasi berdasarkan apakah sesuatu akan bernilai lebih ketimbang lainnya.
Bill Gates juga sempat berkomentar tentang Bos Tesla Elon Musk mengenai investasinya pada Bitcoin.
"Pemikiran umum saya adalah, ketika Anda memiliki uang lebih sedikit daripada Elon (Musk), Anda mungkin harus lebih berhati-hati," kata Bill Gates pada Bloomberg.
"Elon (Musk) memiliki banyak uang dan dia sangat canggih, jadi saya tidak khawatir Bitcoin-nya akan naik atau turun secara random," tutur Bill Gates.
Tentang Bitcoin yang Melonjak Nilainya
Sekadar informasi, nilai Bitcoin sempat melonjak hampir 50 persen setelah Tesla mengungkapkan membeli USD 1,5 miliar Bitcoin dan berencana menerimanya sebagai alat pembayaran. Setelah itu, nilai Bitcoin turun sekitar 20 persen.
Bill Gates sendiri telah lama berkomentar ilmiah mengenai Bitcoin. Pada 2018 misalnya, dalam wawancara dengan CNBC, Bill Gates mengatakan akan "shorting/ memperpendek" jika ia bisa.
Dalam investasi, short selling atau shorting mengacu pada praktik meminjam sesuatu (biasanya saham), lalu menjualnya, menunggu harga turun, dan kemudian membelinya kembali lebih murah, lalu mengembalikannya.
Sementara, Menteri Keuangan AS Janet Yellen menggambarkan mata uang kripto sebagai cara yang tidak efisien untuk bertransaksi.
Bill Gates dan Vaksin Covid-19
Berbagai hal yang dikatakan atau dilakukan oleh miliarder Bill Gates memang menarik perhatian.
Pada Juli 2020, miliarder sekaligus filantropis Bill Gates berharap agar vaksin Covid-19 dibuat dalam jumlah banyak dan tersedia untuk semua negara yang membutuhkan.
Bill Gates meminta, vaksin Covid-19 tak dikuasai oleh penawar tertinggi. Ia menyebut, mengandalkan kekuatan pasar untuk menentukan siapa yang bisa mendapatkan vaksin, bakal memperpanjang pandemi.
"Jika kita membiarkan obat dan vaksin jatuh pada penawar tertinggi alih-alih kepada mereka yang membutuhkan, pandemi bakal berlangsung lebih lama dan mematikan," tutur pendiri Microsoft, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (12/7/2020).
Gates juga meminta agar para pemimpin dunia mengambil keputusan distribusi obat dan vaksin dengan tepat, bukan berdasarkan pada mekanisme pasar.
(Tin/Isk)