Ibunda Kira Markis Kido Hanya Stroke, Berdoa Masih Bisa Selamat

Ibunda Kira Markis Kido Hanya Stroke, Berdoa Masih Bisa Selamat
Pebulu tangkis Markis Kido. Foto: Roslan RAHMAN / AFP

Legenda bulu tangkis Indonesia, Markis Kido, meninggal dunia pada Senin (14/6/2021) malam WIB. Ia dikabarkan wafat akibat serangan jantung.

Pada awalnya, kabar duka tersebut diketahui dari unggahan Twitter eks pebulu tangkis Indonesia, Yuni Kartika. Hal tersebut kemudian juga dikonfirmasi oleh Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) melalui akun media sosialnya.

Menurut Candra Wijaya, mantan pebulu tangkis Indonesia, Markis Kido tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri saat baru bermain setengah gim di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang. Saat itu sekitar jam 18.30 WIB.

"Saya duduk di pinggir lapangan melihat Kido terjatuh. Dan saya lari menolong. Dia tidak sadarkan diri dan mengorok ," tutur Candra, dalam rilis PBSI, Senin (14/6).

Ibunda Kira Markis Kido Hanya Stroke, Berdoa Masih Bisa Selamat (1)
Juara bulu tangkis ganda putra Bona Septano (kedua kanan) dan Mohammad Ahsan (kanan), runner up Markis Kido (kedua kiri) dan Hendra Setiawan (kiri) berpose di podium SEAGAMES ke-26 di Jakarta (19/11/2011). Foto: Adek Berry/AFP

Ibunda Markis Kido, Zul Asteria, menjelaskan kondisi putra pertamanya tersebut sebelum wafat. Pada awalnya, ia berharap anaknya tersebut hanya stroke.

"Dia sepertinya memang maunya (hidup dan matinya) di lapangan kali ya. Tadi saya berdoa semoga masih bisa selamat," ujar Zul.

"Saya kira tadi hanya stroke, karna dia kan punya darah tinggi terus mungkin jatuh dan pembuluh darahnya pecah. Saya berdoanya begitu tapi ternyata mas Kido diambil," imbuhnya.

Kido sendiri diketahui meninggal dunia di usia 36 tahun. Selama masa baktinya untuk Indonesia, ia telah memenangi banyak gelar bergengsi, di antaranya emas Asian Games dan SEA Games.

Ibunda Kira Markis Kido Hanya Stroke, Berdoa Masih Bisa Selamat (2)
Markis Kido/Hendra Setiawan melawan Lee Jae Jin/Jung Jae Sung (Korea Selatan) di Piala Sudirman 2007. Foto: Kieran Dodds/AFP

Selain itu, torehan yang paling luar biasa adalah medali emas Olimpiade 2008 di Beijing, China. Kala itu, Markis Kido dan Hendra Setiawan mengalahkan pasangan tuan rumah, Cai Yun dan Fu Haifeng.

Setelah pensiun sebagai pebulu tangkis profesional, Markis Kido sempat menjadi pelatih ganda putra U-15 dan U-17 di klub Jaya Raya.

****