Polisi menembakkan water cannon dan gas air mata untuk membubarkan massa antilockdown yang tengah berpesta di sebuah taman di Brussel, Belgia, Sabtu (1/5) waktu setempat.
Kerumunan orang berkumpul di Taman Bois de la Cambre untuk menentang aturan menjaga jarak sosial saat pandemi corona.
Pesta antilockdown ini diadakan seminggu sebelum pemerintah Belgia mengizinkan kafe dan bar untuk kembali dibuka, sebagai bentuk pelonggaran peraturan COVID-19.
Padahal sebelumnya Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo mendesak warga Belgia pada hari Jumat (30/4) untuk tidak ikut dalam pesta tersebut. Namun polisi mengatakan ratusan orang masih hadir.
Aksi tersebut berawal dengan tenang, massa meneriakkan slogan "kebebasan". Namun para peserta aksi tidak menerapkan protokol pencegahan corona yang membuat polisi mengambil tindakan tegas dengan membubarkan kerumunan.
Sementara itu, ratusan orang juga berbaris di pusat kota Brussel dan melalui kota Liege timur menuntut kelonggaran tindakan virus corona.
Selain itu alasan Honda PCX 160 tak pakai rem ABS dual channel juga tak kalah populer. Disusul pemberitaan mengenai MG ZS EV yang debut di Indonesia lewat pameran otomotif IIMS Hybrid 2021.
Rangkuman berita populer kumparanOTO
Beda Harga Toyota Raize dan Daihatsu Rocky, Tembus Puluhan Juta!
Per hari Jumat (30/2) ini duet maut kelima Toyota dan Daihatsu dirilis. Ya compact SUV Raize dan Rocky sudah bisa dibeli masyarakat Indonesia.
Meski punya tampilan identik, namun keduanya masih menyimpan banyak perbedaan-perbedaan. Ya maklum, sasaran marketnya mungkin dibuat berbeda, supaya tak malah saling makan.
Salah satunya soal harga. Ya bila melihat banderolnya, Daihatsu Rocky dan Toyota Raize cukup kentara perbedaannya.
Klik tautan berikut ini untuk lengkapnya.
Pakai Velg Sporty, Wuling Cortez dan Confero Tampil Beda
Ajang pameran otomotif seperti Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021, rupanya tidak hanya dimanfaatkan para merek mobil untuk menampilkan jajaran mobil barunya saja, namun juga mobil modifikasi.
Seperti yang dilakukan Wuling dengan menampilkan 2 konsep modifikasi dari Wuling Cortez CT Type S dan Confero terbaru. Penampilan 2 mobil konsep modifikasi ini sukses mencuri perhatian.
Hadir dengan tampilan yang lebih sporty, keduanya diharapkan bisa jadi inspirasi bagi para konsumen Wuling khususnya yang berjiwa muda.
Klik tautan berikut ini untuk lengkapnya.
Yamaha MT-15 Dapat 2 Seragam Baru, Makin Mirip Moge MT-09
Yamaha Indonesia melakukan penyegaran pada produk motor sport naked-nya yakni MT-15. Ada 2 warna baru yang membuat tampilan motor ini makin terlihat mirip dengan sang kakak, MT-07 dan dan MT-09.
Manager Public Relations, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Antonius Widiantoro mengungkapkan, memberi kelir baru di MT-15 diharapkan bisa memenuhi permintaan konsumen akan sebuah motor yang dinamis.
"Tampilan segar MT-15 dengan dua warna terbaru ini merupakan bagian dari langkah kami untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah. Para penggemar Sport Naked Bike Yamaha selalu memberikan respons baik pada setiap penyegaran yang kami lakukan," jelas Anton.
Jakarta – Sudah puluhan tahun konflik bersenjata di Bumi Papua tak kunjung menemukan titik usai. Telah terjadi berbagai peristiwa baku tembak antara Aparat Keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) separatis pro kemerdekaan Papua yang sering kali membuat warga sipil menjadi korban. Konflik tersebut terjadi dari era orde baru hingga reformasi saat ini, yang awalnya konflik terjadi karena tuntutan kemerdekaan kemudian meluas hingga isu rasial.
Menjadi pertanyaan kemudian, apakah yang salah dari penanganan negara terhadap konflik Papua yang terlalu berlarut-larut? Dan tepatkah pendekatan represif atau militeristik dengan menggunakan aparat keamanan bersenjata untuk menyelesaikan konflik Papua?
Label “Teroris” bagi KKB
Minggu (25/04/2021) terjadi insiden baku tembak antara aparat bersenjata dengan KKB yang membuat Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha yang juga merupakan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Papua gugur.
Peristiwa tersebut direspons cepat oleh pemerintah dengan menetapkan KKB sebagai teroris lebih spesifik bagi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) serta para pendukungnya sebagai teroris, tidak hanya sebagai gerakan separatis. Namun sangat potensial hal tersebut justru akan meningkatkan eskalasi konflik yang berujung pada legitimasi tindakan sewenang-wenang aparat bersenjata.
Label teroris juga dapat berimplikasi penambahan pasukan TNI dan Polri yang sudah ada sebelumnya, serta masuknya BNPT dan Densus 88 sebagai aparatur khusus penanganan terorisme. Hal yang kita tidak harapkan terjadi eskalasi konflik tinggi membuat masyarakat sipil kembali menjadi korban. Apabila itu terjadi, tentunya akan membuat jalan dialog untuk menyelesaikan konflik Papua semakin menjauh.
Soft Approach, Belajar dari Perjanjian Helsinki
Di samping sebagai kekayaan, keanekaragaman suku-suku dan budaya merupakan dasar fondasi kuat berdirinya bangsa ini, yang semuanya sepakat untuk berdaulat dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Papua merupakan bagian penting tak terpisahkan dalam perjalanan bangsa ini, apa yang terjadi di sana adalah masalah kita bersama dan perlu solusi dari kita semua.
Kita tidak boleh melupakan tujuan negara Indonesia sebagaimana alinea keempat pembukaan UUD 1945 yakni, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, sebagai tujuan pertama. Harusnya negara mempertimbangkan perlindungan masyarakat Papua sebagai prioritas, sebab pendekatan militeristik perlu dievaluasi kembali karena telah banyak menelan korban sipil tak berdosa.
Kegagalan pendekatan militeristik, membuat berbagai pihak mendorong pemerintah untuk mengubah upaya penyelesaian konflik ke arah yang lebih soft secara politis yang mengedepankan dialog. Sesungguhnya model seperti ini pernah diterapkan dan terbukti berhasil untuk meredakan konflik.
Pada masa Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, untuk menyelesaikan konflik di Papua, Gus Dur memilih dialog secara hangat dan humanis. Singkat cerita, pada pada 30 Desember 1999 dalam agenda kunjungannya ke Papua, yang mana saat itu masih bernama Irian Jaya, Gus Dur mengundang berbagai tokoh masyarakat Papua termasuk dari pihak "Gerakan Papua Merdeka" untuk berdiskusi.
Tanpa adanya pengamanan yang ketat, Gus Dur kemudian mendengarkan segala aspirasi baik yang pro NKRI maupun pro kemerdekaan Papua. Setelah forum selesai, Gus Dur mengambil kebijakan mengubah nama Irian Jaya menjadi Papua dan mengizinkan pengibaran bintang kejora sebagai bendera kultural di bawah bendera merah putih yang lebih tinggi. Meskipun kebijakan tersebut dinilai tidak populer dan kontroversial, namun justru efektif meredakan konflik di Papua.
Soft approach lain yang dapat dijadikan contoh penanganan konflik yakni Perjanjian Helsinki. Perjanjian disepakati oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ditandatangani di Helsinki pada 15 Agustus 2005, yang tujuannya untuk menyelesaikan konflik Aceh secara damai, menyeluruh, berkelanjutan, dan bermartabat bagi semua. Kesepakatan Helsinki merinci isi persetujuan yang dicapai dan prinsip-prinsip yang akan memandu proses transformasi.
Perjanjian Helsinki melalui perundingan yang berlangsung sebanyak lima kali pertemuan, dimulai pada 27 Januari 2005 dan berakhir pada 15 Agustus 2005. Pertemuan pertama berlangsung dari 27 hingga 29 Januari 2005, pertemuan kedua dari 21 Februari 2005 hingga 23 Februari 2005, pertemuan ketiga dari 12 April 2005 hingga 14 April 2005, pertemuan keempat dari 26 Mei 2005 hingga 31 Mei 2005, pertemuan kelima dari 12 Juli 2005 hingga 17 Juli 2005 dan penandatanganan perjanjian pada 15 Agustus 2005.
Perjanjian terdiri dari 71 pasal. Antara lain, Aceh diberi wewenang melaksanakan kewenangan dalam semua sektor publik, yang akan diselenggarakan bersamaan dengan administrasi sipil dan peradilan, kecuali dalam bidang hubungan luar negeri, pertahanan luar, keamanan nasional, hal ihwal moneter dan fiskal, kekuasaan kehakiman dan kebebasan beragama, di mana kebijakan tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan Konstitusi.
Perjanjian Helsinki merupakan wujud dari implementasi nilai Pancasila dengan mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan permasalahan sebagai sesama anak bangsa. Poin pentingnya adalah, Perjanjian Helsinki dapat dijadikan pelajaran berharga bagi Pemerintah untuk segera mengubah gaya penyelesaian konflik Papua agar lebih humanis dengan mengedepankan dialog dan musyawarah. Sebab, penyelesaian konflik dengan pendekatan militer malah memperparah keadaan, membuat kita dipandang buruk di mata dunia, menimbulkan ketakutan dan membuat masyarakat sipil menjadi korban.
Fahmi Ramadhan Firdaus, S.H., M.H. - Peneliti Pusat Pengkajian Pancasila dan Konstitusi (PUSKAPSI) Fakultas Hukum Universitas Jember
Tiga pos check point akan disiagakan di tiga wilayah yang menjadi akses keluar-masuk Kabupaten Lebak pada saat pemberlakuan larangan mudik 6-17 Mei 2021 mendatang.
Hal itu disampaikan Bupati Kabupaten Lebak, Iti Octavia Jayabaya, usai menggelar rapat konsolidasi pengurus DPD Partai Demokrat Banten, pada Sabtu (1/5) malam di sebuah hotel di Kota Serang.
"Kami bikin pos-pos check point dan segala macem di tiga wilayah, di Cilograng, di Curug Bitung Jasinga, dan perbatasan Maja (Lebak) dengan Tangerang di daerah Maja Koleang," ucap Iti.
Pengecekan di pos-pos ini dilakukan guna mencegah para pemudik yang datang dari luar Provinsi Banten. Termasuk mengecek para pemudik yang akan datang dari wilayah yang berdekatan dengan Kabupaten Lebak.
Sementara, pihaknya masih mengizinkan para pemudik yang datang dari wilayah sekitar yakni Pandeglang, Serang dan Cilegon selama membawa surat bebas COVID-19.
"Ada memang beberapa titik di Kabupaten Lebak yang berbatasan dengan daerah lain, seperti Warung Gunung dengan Kabupaten Pandeglang. Tapi itu lingkupnya masih dalam kota hitungannya. Tetap ada tim kesehatan di pos penjagaan, di mana nanti yang masuk itu harus menunjukkan surat bebas COVID seperti swab antigen," ungkapnya.
Untuk itu, ia mengaku sudah memerintahkan Satgas PPKM di tingkat Desa hingga RT/RW untuk bisa menginventarisir warganya masing-masing. Hal itu dilakukan lantaran pihak desa dan RT/RW diyakini lebih mengetahui terhadap kondisi warganya masing-masing.
"Yang tahu warganya itu ya tingkat Desa dan RT/RW, jadi mereka yang menginventarisir warganya. Sekarang Lebak sudah zona kuning, jangan sampai pasca lebaran ini Lebak berubah statusnya jadi meningkat (oranye atau merah)," tandasnya.
Pernahkah kalian mendengar slogan “no means no”? Jika pernah, mungkin kalian mendengarnya c TikTok atau Twitter. Untuk kalian yang belum pernah mendengarnya, slogan itu menjadi salah satu gerakan anti pelecehan seksual. Slogan “no means no” awalnya dibuat oleh Canadian Federation of Students atau CFS pada kisaran tahun 90-an dengan harapan untuk membangun kesadaran mahasiswa mengenai kekerasan seksual.
Selain slogan itu, ada juga slogan “yes means yes” yang dikembangkan oleh sekelompok perempuan di Perguruan Tinggi Swasta Antioch, Ohio pada tahun 1991. Kedua slogan itu merupakan sebuah ungkapan mengenai consent atau persetujuan yang juga menjadi salah satu cara untuk mengembangkan kesadaran mengenai persetujuan dalam hubungan seksual.
Apa ItuConsent?
Saat ingin berhubungan seksual, persetujuan atau consent dari semua pihak yang terlibat merupakan suatu hal yang sangat penting. Persetujuan harus dilakukan di keadaan di mana semua pihak dalam keadaan sadar dan tanpa adanya tekanan atau ancaman dari pihak lainnya. Jika salah satu pihak dalam pengaruh alkohol dan tetap setuju untuk berhubungan, perlu diingat bahwa mereka sedang dalam keadaan tidak sadar, persetujuan mereka tidaklah valid.
Dalam menanyakan persetujuan, jangan lupa menjelaskan dengan spesifik tentang aktivitas seksual yang akan dilakukan. Jika salah satu pihak menolak untuk berhubungan, keputusan itu harus didengarkan dan dihormati oleh pihak yang lain. Persetujuan juga dapat dibatalkan kapan pun. Jika saat salah satu pihak berubah pikiran dan tidak jadi ingin berhubungan, pilihan mereka harus tetap dihormati dan hubungan seksual dihentikan.
Ungkapan-ungkapan untuk menolak berhubungan memiliki banyak variasi yang perlu kalian sadari. Selain berkata “tidak”, banyak perkataan lainnya yang dapat kalian gunakan untuk mengungkapkan rasa tidak setuju. Antara lain seperti “lain kali saja” atau “aku sedang tidak ingin”. Meskipun terdengar sebagai penolakan secara tidak langsung, kedua contoh itu tetap memiliki arti “tidak”. Jika dilanggar dan hubungan seksual tetap berlangsung, itu sudah merupakan tindakan pelecehan seksual.
Kata "Ya" yang Kompleks
Pernyataan yang menunjukkan setuju untuk berhubungan seksual tentunya dapat diungkapkan dengan "iya". Namun sayangnya, kata "ya" merupakan sebuah hal yang dinilai kompleks. Terkadang, ungkapan persetujuan itu juga dinilai sebagai ambigu.
Dapat dilihat bahwa sering terjadi salah kaprah dalam mengartikan persetujuan. Ungkapan persetujuan yang paling aman dan tidak ambigu adalah saat salah satu pihak menyatakan setuju dengan berkata “iya” yang disertakan dengan sebuah antusiasme. Nada yang menunjukkan antusiasme salah satu pihak akan mendorong kepastian persetujuannya. Hal ini dikarenakan oleh sebuah hal yang dapat dikatakan sebagai "lebih mudah untuk berkata iya".
Salah satu kasus yang termasuk dalam masalah itu adalah sebuah pengalaman seorang perempuan asal Indonesia yang diberikan nama samaran snowdrop, sebuah bunga mungil indah yang melambangkan harapan. Snowdrop sudah berpacaran sejak SMA. Di awal hubungan, semuanya berjalan baik-baik saja karena ia dan pacarnya memiliki dunia pergaulan yang sama, mereka saling mengerti.
Saat sudah berjalan agak lama, snowdrop tidak menyukai perlakuan pacarnya yang semena-mena, apalagi saat pacarnya mabuk. Ia sudah memiliki keinginan untuk memutuskan hubungan mereka, namun, pacarnya mengejeknya dan bahkan mengancam akan menyebarkan video saat mereka sedang berhubungan. Snowdrop berkata bahwa ia hanya bertemu dengan pacarnya saat dia sedang ingin berhubungan saja meski terkadang, Snowdrop tidak sedang ingin berhubungan.
“Gue juga kadang gak pengin, tapi, ya udah terima aja,” cerita Snowdrop saat diwawancara pada Maret lalu.
Kasus Snowdrop merupakan sebuah contoh dari “gray zone sex” atau “zona abu-abu seks”, julukan yang diberikan oleh Jessica Bennett, seorang penulis dan editor The New York Times.
Zona abu-abu itu adalah saat di mana lebih mudah mengatakan iya untuk berhubungan seks daripada berkata tidak. Ini menyebabkan munculnya sebuah pertanyaan: "Apakah 'ya' yang dimaksud adalah benar berarti 'ya' atau sebenarnya berarti 'tidak'?"
Meski adanya zona abu-abu tersebut, “ya” masih merupakan ungkapan terbaik yang menyatakan sebuah persetujuan saat akan berhubungan seksual.
ConsentSebagai Senjata Melawan Pelecehan Seksual
Tau gak sih? Pada Maret lalu, Komnas Perempuan mengeluarkan Catatan Tahunan yang melaporkan tentang jumlah kekerasan terhadap perempuan sepanjang tahun 2020 di Indonesia. Dalam laporan itu, Komnas Perempuan menemukan 299.911 kasus. Dari jumlah kasus yang ditemui itu, lembaga layanan mitra Komnas Perempuan menangani 8.234 kasus. Dari angka yang besar itu, ada 1.983 kasus pelecehan seksual dalam ranah rumah tangga dan 962 kasus dalam ranah publik. Bukan angka yang sedikit kan?
Ada sebuah cara termudah untuk menekan angka pelecehan seksual, khususnya di Indonesia, yaitu dengan memberikan pendidikan seksual. Lho, mengapa khususnya di Indonesia? Sepertinya bukan suatu hal yang dapat dibantah bahwa pendidikan seksual di Indonesia masih sedikit.
Hal ini didukung dengan sebuah riset yang dilakukan oleh Durex Indonesia pada tahun 2019 yang menunjukkan bahwa 84% remaja berusia 12-17 tahun tidak mendapatkan pendidikan seksual. Terlihat jelas dari data tersebut, pendidikan seksual di Indonesia masih minim padahal pencegahan melalui edukasi merupakan langkah penting dalam membantu menekan angka pelecehan seksual.
Nah, setelah penjelasan mengenai consent di atas, terbukti bahwa menyertakan edukasi mengenai consent dalam pendidikan seksual bukanlah sebuah ide yang buruk. Mengapa? Karena pengetahuan mengenai consent adalah sebuah senjata ampuh untuk membantu menekan angka pelecehan seksual. Dengan memahami dan mempraktikkan consent dalam hubungan, semua pihak yang terlibat akan dapat saling mengerti, memahami, dan menghormati batasan yang dibuat oleh pasangan mereka. Yuk, mulai mempraktikkan consent dalam hubungan dengan pasangan kita agar hubungan tetap sehat!
Real Madrid besutan Zinedine Zidane sukses mengalahkan Osasuna pada pekan ke-34 Liga Spanyol 2020/21, Minggu (2/5) dini hari WIB. Dengan begini, Los Blancos masih berkesempatan meraih titel juara liga domestik.
Hasil laga di Estadio Alfredo Di Stefano ini membuat Real Madrid berada di urutan 2 klasemen sementara Liga Spanyol, mengoleksi 74 poin, terpaut 2 poin dari Atletico Madrid di puncak. Setelah ini, pasukan Zidane akan kembali bertanding di Liga Champions.
Langkah Real Madrid juga terbilang berat di Liga Champions 2020/21. Mencapai semifinal, Karim Benzema dkk bermain imbang 1-1 dengan Chelsea pada leg pertama di Estadio Alfredo Di Stefano.
Hasil di atas jelas menguntungkan Chelsea. Lantas, bagaimana Zidane melihat kans juara Real Madrid di Liga Spanyol dan Liga Champions 2020/21?
"Banyak hal telah terjadi pada kami, tetapi hari ini kami mendapat tiga poin lagi dan kami akan berjuang sampai akhir. Kami bisa," kata Zidane, dikutip dari Marca.
"Saya tidak mengatakan bahwa kami (Real Madrid) akan memenangi segalanya, tetapi kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mencoba menang," tegasnya.
Zidane sebenarnya berhak pusing karena Real Madrid terancam kehilangan Raphael Varane jelang kontra Chelsea pada laga leg kedua semifinal Liga Champions di Stamford Bridge. Akan tetapi, sang pelatih asal Prancis masih tampak percaya diri.
"Hari ini, kami sangat baik secara fisik dan mental. Kami bermain setiap tiga hari dan detail ini sangat penting. Kami sangat baik secara fisik hari ini," tegas Zidane.
Silaturahmi atau mengikat tali persaudaraan dalam segala bentuk dan manifestasinya tidak akan lengkap tanpa wefie atau groufie. Wefie atau welfie merupakan kata gabungan dari we (kami) dan selfie alias swafoto bareng-bareng. Ada juga yang menyebutnya groupfie atau groufi untuk mengganti foto kelompok.
Foto wefie atau groufie tersebut biasanya dibagikan dalam media sosial. Untuk sebagian orang terutama wanita, mengunggah dan membagikan foto di media sosial perlu seleksi. Ya, hasil fotonya harus bagus menurut si empunya foto atau yang menyebar foto ke khalayak ramai.
Kriteria foto bagus dalam konteks ini tidak semata pada objeknya yang jelas dan tidak blur, kualitas hasil jepretan yang prima, serta baik pencahayaannya. Namun, foto yang bagus yang akan di-upload di media sosial adalah foto yang ada si empunyanya atau yang menyebarkan fotonya terlihat bagus. Kriteria bagus? Hmmm… Anda familiar dengan kata-kata ini:
"Fotonya bagus… saya kelihatan langsing,"
"Keren fotonya saya jadi kelihatan awet muda,"
"Pinter nih yang motonya saya jadi nampak kinclong,”
Dan seterusnya.
Tidak heran, jika yang difoto harus mengambil gambar berkali-kali dengan berbagai gaya untuk menghasilkan foto yang relatif sempurna. Sempurna di mana orang-orang yang terekam di foto merasa fotonya lumayan enak dipandang mata.
Bagus tidaknya foto dalam grup akhirnya akan sangat tergantung pada pendapat orang yang berkepentingan dalam foto tersebut. Manusiawi jika siapa pun dia, ingin tampil baik di mata orang. Yang menjadi concern adalah jika ada orang dalam foto kelompok tersebut kurang bahkan tidak berkenan fotonya disebarluaskan karena suatu alasan.
Foto lagi jelek
Hasil wefie yang bagus bagi seseorang belum tentu baik bagi semua orang yang ada di dalam foto tersebut. Anda nampak bagus di suatu foto namun di foto yang sama ada orang yang merasa dirinya sedang tidak "ok" kalau tidak bisa dikatakan jelek.
Jika orang yang merasa fotonya jelek tersebut meminta Anda untuk tidak mengunggah foto tersebut di media sosial, sebaiknya Anda tidak melakukannya. Mungkin kelihatan sepele, namun jangan sampai foto bersama dengan niat mengikat tali persaudaraan ternoda gegara ada yang merasa foto dirinya tidak nyaman dipandang mata.
Anda bisa juga menawarkan memblurkan foto orang yang tidak berkenan tersebut. Di beberapa negara seperti Australia dan Jepang, Anda akan melihat di media sosial mereka jika mengunggah foto bersama banyak wajah-wajah yang sengaja ditutup simbol atau gambar tertentu. Hal tersebut dilakukan agar mereka yang tidak berkenan fotonya diunggah di media sosial tidak merasa terganggu.
Berfoto dengan orang yang sedang sakit
Berfoto bersama dengan orang yang sedang sakit, baik ia sedang di rumah sakit atau di rumah perlu mempertimbangkan perasaannya. Dalam kondisi sakit, biasanya penampilan seseorang terutama wanita sedang tidak prima, mungkin berwajah kuyu pucat, berbadan kurus kering, atau nampak tak berdaya.
Bahkan tak sedikit ada yang sakit dalam kondisi parah dengan selang infus dan alat bantu. Sebelum berfoto bersama, tanyakan dulu apakah yang sakit berkenan berfoto dan fotonya diunggah di media sosial. Anda bisa saja beralasan untuk kenang-kenangan atau sebagai info untuk teman yang tidak hadir. Namun, mohon izin terlebih dahulu pada yang sakit jika memungkinkan, itu lebih baik.
Jika yang sakit tidak berdaya, mintalah izin pada keluarganya. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga perasaan dan privasi yang sakit dan keluarganya. Lain cerita kalau yang sakit sendiri yang meminta foto bersama dan fotonya disebarluaskan atau dengan alasan tertentu melakukan selfie kemudian fotonya diunggah di media sosial.
Berfoto dengan orang yang meninggal
Jika takziah, pertimbangkan jika Anda ingin berfoto bareng-bareng teman dan menjadikan almarhum/almarhumah seolah menjadi background foto kelompok. Yang lebih miris adalah berfoto sambil bergaya atau tertawa di depan mayat atau keranda. Kita perlu menghargai perasaan keluarganya. Jika Anda ingin berfoto mintalah izin kepada keluarganya. Orang yang meninggal seharusnya menjadi pelajaran dan pengingat bagi yang masih hidup bahwa suatu saat kita pun akan mengalami hal yang sama.
Silaturahmi perlu wefie? Bijaklah mengunggah fotonya di media sosial.
Sejumlah peristiwa penting dan menarik menjadi berita populer pada Sabtu (1/5). Mulai dari peringatan hari buruh hingga warna baru mobil dinas TNI AD.
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti perkembangan berita terkini di hari kemarin, kumparan merangkum lima berita populer berikut ini:
Peringatan Hari Buruh
Meski di tengah pandemi corona, buruh tetap menggelar demo dalam peringatan May Day, Sabtu (1/5). Aksi itu dipusatkan di depan patung kuda, Monas, Jakarta Pusat.
Dalam aksinya mereka meminta pemerintah untuk mencabut Omnibus Law dan memberlakukan upah minimum sektoral (UMSK) 2021. Aksi dilakukan secara tertib.
Gibran Janji Segera Kembalikan Uang Pungli
Praktik pungutan liar (pungli) berupa penarikan pemungutan zakat dari warga terjadi di Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon, Solo, yang diduga melibatkan oknum lurah setempat berinisial S.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyatakan, dari hasil pemeriksaan sementara Badan Kepegawaian Daerah (BKD), uang pungli yang terkumpul dalam kasus ini mencapai Rp 11,5 juta. Uang ini akan dijadikan barang bukti untuk menjerat oknum lurah yang melakukan pungli.
Surat Rapid Test Antigen Palsu di Cianjur
Polisi memulai penyelidikan terkait dengan temuan adanya surat rapid test antigen palsu oleh travel gelap di Cianjur yang mengangkut pemudik. Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A. Chaniago.
"Cianjur sudah bergerak, sudah melakukan penyelidikan dengan adanya informasi tersebut, tadi pagi sudah melakukan penyelidikan, kita tunggu saja," kata dia pada wartawan, Sabtu (1/5).
Internet Papua Mati Total
Jaringan internet di Jayapura putus dan tidak bisa digunakan, pada Jumat malam (30/4). Hilangnya jaringan Internet tersebut diakibatkan karena putusnya kabel optik yang ada di wilayah Jayapura antara Sarmi dan Biak.
“Kami mendatangkan kapal, pengurusan perizinan, memasukkan alat ke dalam laut, lalu mulai dilakukan pengerjaan,” kata Kepala Telkom Jayapura, Sugeng melalui pesan singkat, Sabtu (1/5).
Warna Baru Mobil TNI AD
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan kendaraan dinas baru kepada jajarannya. Mulai dari sepeda motor, mobil, ambulans, mobil K-9, hingga bus. Semuanya masih gres.
Tidak hanya kondisinya yang baru, tampilan kendaraan dinas itu juga berbeda dari yang sebelumnya. Kelir mobil dinas berwarna kecokelatan dibandingkan sebelumnya yang berwarna hijau.