BPOM akhirnya memberikan emergency use authorization (EUA) untuk vaksin corona Sinopharm. Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan, keputusan ini diambil berdasarkan diskusi dan pengamatan dari BPOM, ITAGI, dan Komnas Penilai Obat.
"Selang pemberian 21-28 hari," ujar Penny.
Apa saja fakta-faktanya?
Vaksin Sinopharm untuk Program Vaksinasi Gotong Royong
Vaksin Sinopharm merupakan pabrikan perusahaan China yang berbasis di Beijing, National Pharmaceutical Group, yang di Indonesia diedarkan oleh Kimia Farma. Data uji klinis III di EUA memperlihatkan efektivitas vaksin Sinopharm untuk melawan virus corona mencapai 86 persen.
Vaksin Sinopharm menjadi salah satu vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong atau sebelumnya dikenal sebagai vaksinasi mandiri.
Efikasi Sinopharm 78%, Tertinggi dari Semua Vaksin yang Dipakai Indonesia
Efikasi vaksin Sinopharm juga cukup tinggi, yaitu 78%. Efikasi Sinopharm merupakan yang tertinggi dari semua vaksin yang saat ini dipakai Indonesia.
Sebelumnya BPOM sudah menerbitkan EUA untuk vaksin Sinovac dan AstraZeneca. Vaksin Sinovac memiliki efikasi atau khasiat 65,3 persen. Sementara vaksin AstraZeneca, efikasinya 62, 1 persen.
Imunogenisitas Sinopharm 99,52%
Selain efikasi, imunogenitas atau kemampuan vaksin dalam memicu respons imun dari tubuh manusia juga cukup tinggi, yaitu 99,52% pada orang dewasa dan 100% pada lansia.
Data tersebut diambil dari uji klinis III yang dilakukan di UEA. Sampelnya terhitung banyak, sekitar lebih dari 40 ribu orang dari berbagai etnis dan kalangan.
Efek Sampingnya Minim
Sejumlah efek samping dari vaksin Sinopharm terbagi menjadi ringan hingga berat. Menurutnya, vaksin ini tergolong aman karena kejadian efek samping ringannya saja terhitung sedikit.
"Efek samping vaksin yang banyak dirasakan bengkak, rasa sakit, kemerahan itu termasuk kategori ringan. Itu juga kecil angkanya 0,01 persen atau kejadiannya sangat jarang. Dari aspek keamanan aman," kata Penny.
Sementara itu, efek samping berat ternyata lebih jarang lagi. Adapun efek sistemik dari vaksin Sinopharm juga sangat kecil.
"Efek samping berat atau grade 3 kejadiannya 0,01 persen atau sangat jarang. Efek lain nyeri otot, 33 persen. Terus batuk, dan efek ringan yang umum. Efek samping grade 3 sistemik dilaporkan uji klinik 3 sakit kepala, nyeri otot, diare, ini angkanya juga sangat kecil," jelas Penny.
Perkiraan Harga Vaksin Sinopharm
Vaksin Sinopharm akan dipakai dalam waktu dekat dalam vaksinasi gotong royong. Paling lambat pekan ketiga Mei 2021.
Harga vaksin corona yang sedang dikembangkan Sinopharm Group, jauh lebih mahal dari yang dibuat Sinovac ataupun vaksin pabrikan China lainnya.
Chairman Sinopharm, Liu Jingzhen, mengatakan harga vaksin buatannya kelak diprediksi tak lebih dari 1.000 yuan atau sekitar Rp 2,16 juta untuk dua kali suntikan.
Harga ini jauh lebih mahal dari vaksin lain. Vaksin Sinovac misalnya, hanya USD 22 per 2 dosis atau sekitar Rp 317 ribuan.