Foto: Berton-ton Ikan Mati di Danau Lebanon yang Tercemar

Foto: Berton-ton Ikan Mati di Danau Lebanon yang Tercemar
Pekerja membersihkan ikan mas mati dari tepi waduk al-Qaraoun di Distrik Beqaa Barat Lebanon. Foto: JOSEPH EID/AFP

Berton-ton ikan mati terdampar di sebuah waduk yang sangat tercemar di Distrik Beqaa Barat, Lebanon, pada Kamis (29/4) lalu.

Belum jelas apa yang menjadi penyebab ikan-ikan tersebut mati dan bangkainya menumpuk di tepi waduk al-Qaraoun.

Sebuah laporan awal mengatakan virus yang membunuh ikan yang salah satu jenisnya adalah ikan mas di danau itu. Akan tetapi seorang ahli air veteran mengatakan kematian mereka juga bisa disebabkan oleh polusi.

Foto: Berton-ton Ikan Mati di Danau Lebanon yang Tercemar (1)
Potret udara sejumlah ikan mas mati mengapung di tepi waduk al-Qaraoun di Distrik Beqaa Barat, Lebanon. Foto: JOSEPH EID/AFP

Sejumlah petugas menyekop dan membuang ratusan bangkai ikan yang sudah menyebarkan bau busuk.

"Ini hari ketiga kami di sini mengambil ikan mati," kata Nassrallah el-Hajj, dari Otoritas Sungai Litani, dikutip AFP.

Di tepi perairan, nelayan berusia 61 tahun bernama Mahmoud Afif mengatakan itu adalah "bencana".

Danau Qaraoun dibangun sebagai waduk di sungai Litani pada tahun 1959 untuk menghasilkan tenaga air dan menyediakan air untuk irigasi.

Potret udara sejumlah ikan mas mati mengapung di tepi waduk al-Qaraoun. Foto: JOSEPH EID/AFP
Sejumlah ikan mas mati mengapung di tepi waduk al-Qaraoun. Foto: JOSEPH EID/AFP
Potret udara sejumlah ikan mas mati mengapung di tepi waduk al-Qaraoun. Foto: JOSEPH EID/AFP
Pekerja membersihkan ikan mas mati dari tepi waduk al-Qaraoun. Foto: JOSEPH EID/AFP
Pekerja membersihkan ikan mas mati dari tepi waduk al-Qaraoun. Foto: JOSEPH EID/AFP
sejumlah ikan mas mati di tepi waduk al-Qaraoun di Distrik Beqaa Barat, Lebanon. Foto: JOSEPH EID/AFP
Pekerja membersihkan ikan mas mati dari tepi waduk al-Qaraoun. Foto: JOSEPH EID/AFP
Sejumlah ikan mas mati yang diambil dari sepanjang pantai waduk al-Qaraoun dan dibuang di belakang truk. Foto: JOSEPH EID/AFP

Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.