Kerumunan Jakmania Berujung Evaluasi Izin Liga 1

Kerumunan Jakmania Berujung Evaluasi Izin Liga 1
Unggahan di Twitter @bagaspratamaj, Jak Mania merayakan kemenangan Persija di kawasan Bundaran HI, Jakarta. Foto: Twitter @bagaspratamaj

Persija Jakarta resmi menjuarai Piala Menpora 2021 usai mengalahkan Persib Bandung di pertandingan final. Namun di tengah euforia juara mereka terusik oleh kelakuan dari beberapa oknum suporter mereka Jakmania.

Pada Minggu (25/4) malam, sebanyak 65 oknum Jakmania pawai dan turun ke jalan tanpa protokol kesehatan. Mereka kemudian diamankan dan diperiksa. Selain itu juga dilakukan tes COVID-19. Hasilnya mereka dinyatakan negatif corona.

"Semuanya yang masuk ke kantor itu kita harus protokol kesehatan. 65-nya negatif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.

Setelah diamankan, mereka dipulangkan ke rumah masing-masing. Polisi memeriksa mereka untuk mengetahui apakah ada ajakan untuk menggelar kegiatan konvoi tersebut melalui media sosial.

"Jadi total semuanya 65 yang kita amankan di Polda Metro Jaya untuk diambil keterangannya. Arahnya kepada apakah ada yang memerintahkan untuk berkumpul atau ajakan berkumpul di Bundaran HI tersebut," ucap Yusri.

Kerumunan Jakmania Berujung Evaluasi Izin Liga 1 (1)
Anak makassar di serang the jak mania. Foto: dok. Istimewa

Konvoi The Jakmania Membahayakan dan Tak Bertanggung Jawab

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, mengatakan kegiatan konvoi tersebut adalah kegiatan yang tidak bertanggung jawab dan sangat membahayakan.

“Saya sangat menyesalkan kejadian perayaan kemenangan Persija semalam oleh sebagian pendukungnya. Kita mesti ingat bahwa pandemi COVID-19 masih ada dan kegiatan melanggar protokol kesehatan seperti semalam berpotensi membuat cluster COVID-19 baru,” ungkap Anggara.

"Buat saya itu tindakan tidak bertanggung jawab dan sangat membahayakan," tutur dia.

Kerumunan Jakmania Berujung Evaluasi Izin Liga 1 (2)
Unggahan di Twitter @ASDhiyono93, Jak Mania merayakan kemenangan Persija di kawasan Bundaran HI, Jakarta. Foto: Twitter @ASDhiyono93

Anggara berkata, kegiatan tersebut juga merugikan para pencinta sepak bola lainnya, karena kerumunan seperti semalam berpotensi menyebabkan pertandingan sepak bola ke depannya dihentikan sementara.

“Ini tentunya sangat merugikan masyarakat pecinta sepak bola yang sudah setahun lebih bersabar untuk menikmati gelaran kompetisi jika karena hal tersebut, akhirnya di kemudian hari pertandingan pertandingan sepak bola tidak diberikan izin lagi,” tambah anggota DPRD DKI Fraksi PSI ini.

Anggara juga menjadikan momen tersebut untuk mengingatkan para aparatur pemerintah untuk lebih tegas dalam menegakkan aturan serta protokol kesehatan.

Kerumunan Jakmania Berujung Evaluasi Izin Liga 1 (3)
Unggahan di Twitter @Iamyudaaa, Jak Mania merayakan kemenangan Persija. Foto: Twitter @Iamyudaaa

Ada Pembiaran dari Satgas COVID-19 DKI?

Peristiwa itu memicu reaksi keras akibat dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19 yang masih belum mereda. Ketua Komisi E DPRD DKI, Iman Satria, mempertanyakan mengapa ada semacam pembiaran oleh para petugas yang berwenang.

“Harusnya panitia pelaksana lebih waspada lagi, juga tim COVID-19 di DKI. Yang amat saya sayangkan kenapa dibiarin? Pertanyaan saya itu ke mana petugas COVID-19?” tanya Iman.

Kenapa tidak melakukan pencegahan? Kan tahu ada acara kemenangan, malam itu pasti akan ada roadshow, harusnya ditutup, dong, jalan-jalan. Jangan dibiarkan. Ke mana itu Satpolnya kemarin, ke mana itu Dishubnya kemarin?” lanjut anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra itu.

Ia menegaskan harus ada tindak lanjut dari peristiwa semalam. Sebab kerumunan di tengah pandemi virus corona sangat berbahaya karena berurusan dengan kesehatan dan nyawa.

“Harus ditindak. Ini tidak main-main, kita bicara dengan nyawa. Coba kita lihat orang-orang sampai nyebur-nyebur ke Bundaran HI. Lagi begini [pandemi] pada teriak-teriak. Itu, kan, pasti ada muncratan air liur. Lalu maskernya, prokesnya tidak ada. Ini ada pembiaran,” tuturnya.

Ia berharap ke depan panitia pelaksana akan jauh lebih waspada dengan kemungkinan terjadi peristiwa seperti ini. Sehingga tidak kembali terulang ke depannya.

Kerumunan Jakmania Berujung Evaluasi Izin Liga 1 (4)
Persik Kediri di Liga 1 Foto: LIB

Izin Liga 1 Usai Konvoi Jakmania Akan Dievaluasi

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Dr. Sonny Harry B Harmadi mengatakan, sebenarnya turnamen ini berjalan dengan baik. Aturan ketat dan komitmen suporter pun bisa dipegang.

Namun hal itu tercoreng sesaat setelah Persija meraih gelar juara, menghempaskan Persib Bandung dengan agregat 4-1. Oknum Jakmania kemudian membuat kerumunan dengan konvoi.

Lantas, apa kata Satgas soal rekomendasi Liga 1 yang rencananya dihelat 3 Juli 2021 nanti?

"Belajar dari kasus ini, tentu kami akan mengevaluasi dan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait untuk pelaksanaan liga maupun event olahraga lainnya," kata Sonny.

Kerumunan Jakmania Berujung Evaluasi Izin Liga 1 (5)
Iman Satria DPRD DKI Jakarta Foto: Moh Fajri/kumparan

DPRD DKI Minta Ada Ultimatum

Iman menekankan panitia pelaksana harusnya lebih tegas lagi kepada calon pemenang ataupun ke pihak yang kalah dengan cara memberikan ultimatum.

“Harusnya panitia pelaksana pada saat final memberikan wejangan kepada calon pemenang, baik yang kalah maupun yang menang, untuk jangan melakukan konvoi,” tegas Iman.

"Kalau memang melakukan konvoi, dicabut kemenangannya. Harusnya dibuat ultimatum seperti itu. Harus bisa mendidik kepada pengikut-pengikutnya, mau Jakmania atau Bobotoh [suporter Persib Bandung -red],” tutup dia.

Prof Wiku Minta Suporter Biasakan Buat Perayaan Virtual

Jubir Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan, setiap orang harusnya berpartisipasi dalam melindungi sesama di masa pandemi, termasuk dengan tidak menimbulkan kerumunan.

"Dalam masa pandemi selalu kita harus menghindari terjadinya kerumunan. Siapa pun bisa berpartisipasi untuk turut melindungi keselamatan masyarakat dengan selalu mengingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan," kata Wiku.

Wiku tak melarang para pendukung setia Persija itu merayakan kemenangan. Namun di masa pandemi, kegiatan yang sifatnya dapat memicu penularan COVID-19 bisa dilakukan dengan adaptasi baru.

Dalam hal ini, misalnya, yakni perayaan secara virtual. Menurut Wiku, meski The Jakmania melakukan selebrasi virtual semangat olahraga tidak akan berkurang.