Wall Street berakhir lebih rendah pada penutupan perdagangan Rabu (28/4). Hal ini lantaran Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga dan program pembelian obligasi bulanannya dan tidak memberikan tanda bahwa bank sentral siap untuk mengurangi hal itu demi pemulihan.
Dilansir dari Reuters, Kamis (29/4), Dow Jones Industrial Average turun 0,48 persen menjadi berakhir pada 33.820,38 poin, sedangkan S&P 500 kehilangan 0,08 persen menjadi 4.183,18. Komposit Nasdaq turun 0,28 persen menjadi 14.051,03.
Meskipun ekonomi membaik, The Fed mengulangi pedoman yang telah digunakannya sejak Desember, mengatakan pihaknya harus melihat "kemajuan substansial lebih lanjut" menuju sasaran inflasi dan ketenagakerjaan sebelum mengurangi pembelian obligasi atau tapering off.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan kembali mengumumkan paket senilai USD 1,8 triliun untuk keluarga dan pendidikan dalam pidato bersama pertamanya di depan Kongres pada hari Rabu, kata pejabat senior Gedung Putih.
Induk Google, Alphabet Inc, naik 2,9 persen dan ditutup pada rekor tertinggi, setelah mencatat rekor laba untuk kuartal kedua berturut-turut dan mengumumkan pembelian kembali saham senilai USD 50 miliar.
Facebook melonjak hampir 6 persen, setelah kelas berat media sosial itu melaporkan pendapatan kuartalan yang dengan mudah mengalahkan ekspektasi analis. Investor juga menunggu hasil Apple.
Laporan kuartalan Microsoft Corp memenuhi ekspektasi penjualan dan mengalahkan perkiraan laba, tetapi sahamnya turun 2,8 persen dan menekan Nasdaq.
Penurunan 7,2 persen di Amgen Inc membebani Dow, setelah perusahaan bioteknologi itu mengatakan penjualan dan laba kuartal pertama turun karena penurunan 7 persen dalam harga obat dan pukulan akibat pandemi COVID-19.
Boeing Co turun 2,9 persen, setelah membukukan kerugian kuartalan yang lebih luas dari perkiraan dan menghentikan pengiriman 737 MAX karena masalah kelistrikan yang sebagian telah mengandangkan armada.
Volume di bursa AS adalah 9,5 miliar saham, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata sesi penuh 9,9 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.