Seekor kura-kura super langka yang dicap punah 100 tahun lalu kembali ditemukan dalam keadaan hidup. Penemuan kura-kura tersebut, yang memiliki nama ilmiah Chelonoidis phantasticus, dikonfirmasi oleh pemerintah Ekuador pada Selasa (25/5).
Hewan langka itu sebenarnya ditemukan pada 2019 di Pulau Fernandina, salah satu pulau paling murni di Kepulauan Galapagos, dalam sebuah ekspedisi yang digelar Direktorat Taman Nasional Galapagos dan Konservasi Galapagos. Setelah menghabiskan 2 tahun penelitian, para ilmuwan dari Yale University memastikan bahwa kura-kura yang ditemukan merupakan Chelonoidis phantasticus.
"Yale University mengungkapkan hasil studi genetik dan perbandingan DNA masing-masing yang dibuat dengan spesimen yang diekstraksi pada tahun 1906," kata Taman Nasional Galapagos dalam sebuah pernyataan resmi.
BBC melaporkan, penampakan terakhir spesies yang dikenal dengan nama kura-kura raksasa Fernandina itu terjadi pada tahun 1906. Pada saat itu, para ilmuwan dari California Academy of Sciences, yang berlayar ke Kepulauan Galapagos untuk melakukan survei flora dan fauna, menangkap spesimen kura-kura jantan Chelonoidis phantasticus.
115 tahun kemudian, peneliti dari Yale University menggunakan spesimen kura-kura jantan dari 1906 untuk dicocokkan dengan DNA seekor kura-kura betina tanpa identitas yang ditemukan di Pulau Fernandina pada 2019.
Kura-kura raksasa Fernandina betina yang ditemukan diperkirakan telah berumur lebih dari 100 tahun. Saat ini, dia berada di pusat penangkaran di Pulau Santa Cruz.
Para ilmuwan juga telah menemukan sejumlah kotoran kura-kura di Pulau Fernandina yang menurut mereka menunjukkan bahwa ada lebih banyak individu Chelonoidis phantasticus yang tersisa di alam liar.
Direktur Taman Nasional Galapagos, Danny Rueda, mengatakan bahwa ekspedisi akan diluncurkan ke Pulau Fernandina untuk mencoba menemukan anggota lain dari spesies yang sama.
"Ia diyakini punah lebih dari 100 tahun yang lalu! Kami telah menegaskan kembali keberadaannya," tulis Menteri Lingkungan Ekuador, Gustavo Manrique, di akun Twitter-nya, Rabu (26/5). “Kura-kura dari spesies Chelonoidis phantasticus ditemukan di #Galápagos.”
Kepulauan Galapagos terkenal sebagai tempat inspirasi ilmuwan Inggris Charles Darwin yang mengemukakan dasar teori evolusi spesies pada abad ke-19.
Di kepulauan ini, banyak jenis kura-kura yang hidup bersama dengan flamingo, angsa-batu, albatros, dan burung kormoran, sebuah keluarga spesies burung air. Sayangnya, sebagian besar flora dan fauna di kepulauan ini dalam bahaya kepunahan.
Menurut data dari Taman Nasional Galapagos, populasi kura-kura raksasa dari berbagai spesies di kepulauan itu diperkirakan mencapai 60.000.
Beberapa dari kura-kura raksasa di Kepulauan Galapagos populer secara global. Salah satunya adalah kura-kura bernama Lonesome George, kura-kura jantan dari Pulau Pinta, yang terakhir diketahui dari spesies Chelonoidis abingdonii dan mati pada tahun 2012 tanpa meninggalkan keturunan.