Pemandangan baru terlihat pada salat Jumat di Masjidil Haram, Makkah, pada Jumat (28/5/2021). Jumlah personel keamanan yang berjaga di sekitar khatib, mimbar tempat khotbah, dan mihrab tempat imam memimpin salat Jumat, jauh lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
Penjagaan ketat ini dilakukan seminggu setelah terjadi insiden upaya penyerangan terhadap khatib pada Jumat (21/5). Kala itu, Syeikh Bandar Balelaah, salah satu imam Masjidil Haram, sedang membacakan khotbah pada pukul 12.24 waktu setempat atau 16.24 WIB.
Seorang pria berbaju ihram tiba-tiba berlari dari arah jemaah umrah dan mencoba menerobos mimbar khatib. Pria bertubuh gempal itu membawa senjata mirip tongkat. Untunglah, aparat yang berjaga di sekitar mimbar cekatan meringkus pria itu.
Pria itu diamankan ke kantor polisi Makkah. Saat diperiksa, pria yang tercatat sebagai warga negara Arab Saudi berusia 40 tahun itu mengaku Imam Mahdi. Akibatnya, kejiwaan pria itu pun tak luput dari pemeriksaan.
Pasukan Keamanan Berlipat
Seminggu setelah insiden, yang bertugas sebagai khatib dan imam salat Jumat adalah Syeikh Dr Abdullah Al-Juhany.
Dari foto yang diunggah Presidensi Urusan Umum Dua Masjid Suci (GPH) di situsnya, terlihat pasukan keamanan yang berjaga di area khatib dan imam jumlahnya berlipat-lipat dibanding sebelumnya.
Aparat berbaju cokelat dan loreng itu mengelilingi lokasi khatib dan imam bertugas dengan posisi menghadap ke segala arah. Lokasi ini terletak di mataf, yaitu area sekeliling Ka’bah tempat jemaah umrah melaksanakan tawaf.
Dalam pelaksanaan salat Jumat, hanya jemaah umrah yang diizinkan berada di mataf. Sedangkan jemaah salat selain umrah ditempatkan di dalam bangunan masjid.
Penjagaan superketat ini tidak mengganggu jalannya ibadah. Ibadah salat Jumat berlangsung tertib dan lancar dengan tetap menerapkan prokes.
Syeikh Juhany Juga Pernah Mengalami Insiden
Upaya penyerangan terhadap khatib dan imam Masjidil Haram memang beberapa kali terjadi. Syeikh Juhany yang Jumat (28/5) memimpin salat Jumat, pernah mengalami insiden pada tahun 2011.
Kala itu saat dia menjadi imam salat Zuhur, tiba-tiba seorang pria menyerobot mikrofonnya dan berteriak-teriak.
Sedangkan Syeikh Abdulrahman as-Sudais, yang sekarang juga menjabat Presiden Urusan Umum Dua Masjid Suci, hendak ditikam seseorang pada tahun 2000-an saat dalam posisi duduk tahiyat dalam salat.