Foto: Potret Pengungsi Erupsi Gunung Nyiragongo di Kongo

Foto: Potret Pengungsi Erupsi Gunung Nyiragongo di Kongo
Anak-anak berada di pengungsian di Sake, Kongo, kehilangan kontak orang tuanya (28/5). Foto: GUERCHOM NDEBO/AFP

Penduduk Kota Goma yang mengungsi setelah terjadi erupsi Gunung Nyiragongo, Republik Demokratik Kongo, mengantre untuk menerima bantuan makanan. Bantuan itu didistribusikan oleh gerakan warga 'Lucha' di Sake, yang terletak di 25 Km Barat Laut Goma.

Kota Goma nyaris tak berpenghuni usai ditinggalkan sebagian besar penduduknya sejak gunung berapi paling aktif di Afrika erupsi pada 22 Mei 2021. Tercatat, erupsi ini telah menewaskan 32 orang.

Foto: Potret Pengungsi Erupsi Gunung Nyiragongo di Kongo (1)
Penduduk Goma yang mengungsi setelah terjadi erupsi Gunung Nyiragongo, mengantri untuk menerima bantuan makanan di Sake, Kongo (28/5). Foto: GUERCHOM NDEBO/AFP

Selain masalah pangan, sejumlah warga yang menyelamatkan diri dari erupsi membuat mereka kehilangan kontak dengan anak-anaknya.

Marie, relawan Palang Merah Kongo berpose di depan kantor di mana dia membantu pengungsi orang tua yang kehilangan kontak dengan anak-anak (28/5). Foto: GUERCHOM NDEBO/AFP
David, seorang ayah yang mengungsi dari Goma, memegang kertas dengan nama putranya yang berusia 4 tahun Ishara. Kini Ishara telah ditemukan. Foto: GUERCHOM NDEBO/AFP
Rebecca, seorang ibu pengungsi dari Goma, memegang kertas dengan nama putrinya yang berusia 9 tahun, Chance yang hilang kontak sejak melarikan diri dari letusan gunung berapi (28/5). Foto: GUERCHOM NDEBO/AFP
David dan istrinya, pasangan pengungsi dari Goma, menggendong putra mereka Ishara, setelah kehilangan kontak dengan putranya saat melarikan diri dari letusan gunung berapi (28/5). Foto: GUERCHOM NDEBO/AFP

***