Lonjakan kasus COVID-19 yang sangat mendadak di Kota Guangzhou, China, menyebabkan banyaknya penerbangan dibatalkan. Pada Senin (31/5), kota di selatan China itu mengkonfirmasi penambahan belasan kasus transmisi lokal baru pada Minggu (30/5).
Penambahan kasus harian di China mencapai 27 kasus infeksi baru. Dari angka tersebut, tujuh di antaranya adalah kasus impor, sementara 20 lainnya berpusat di Provinsi Guangdong.
Dikutip dari Reuters, Badan Kesehatan China mengatakan, dari 20 kasus transmisi lokal pada hari Minggu, 18 di antaranya ditemukan di Kota Guangzhou. Lalu dua lainnya berlokasi di Kota Foshan.
Sebagai akibat dari lonjakan kasus tersebut, pada pukul 11.40 pagi pada Senin (31/5), sebanyak 519 penerbangan di Bandara Internasional Guangzhou Baiyun dibatalkan.
Menurut provider data penerbangan Variflight, angka tersebut merupakan 37 persen dari total penerbangan pada hari itu.
“Para pelaku perjalanan keluar Kota Guangzhou lewat bandara, kereta api, dan stasiun bus, harus menunjukkan bukti tes COVID-19 dengan hasil negatif dalam waktu tiga hari terakhir, kecuali mereka hanya melakukan transit,” ujar pemerintah kota tersebut pada Minggu.
Wakil Direktur Komisi Kesehatan Kota Guangzhou, Chen Bin, infeksi corona yang baru-baru ini terjadi disebabkan oleh penularan virus corona varian India. Hal ini berdasarkan hasil genome sequence.
Bandara Internasional Guangzhou Baiyun merupakan salah satu bandara tersibuk selama pandemi. Sepanjang tahun 2020, bandara ini telah memberangkatkan hingga 43,8 juta pelaku perjalanan.